Saturday, May 7, 2011

PERJUANGAN AJAIB



Abuya Fata At-Tamimi


Masa Kecil : Masa Kelahiran yang Dijanjikan

Ashaari Muhammad bin Idris bin Malik bin Abdul Kadir. Biasa disapa dengan Abuya Syeikh Imam Ashaari Muhammad At Tamimi, dilahirkan di kampung Pilin, Negeri Sembilan Malaysia, 30 Oktober 1937 yang silam. Dalam dirinya terdapat asal-usul keturunan Arab dari Bani Tamim yang dibawa dari ayahandanya, sementara ibundanya masih memiliki nasab keturunan Rasulullah SAW dari belahan Sayidina Hussein. Dalam dirinya juga terdapat asal-usul keturunan Jawa dari Wonosobo. Moyangnya termasuk orang yang awal masuk Islam di tanah Jawa.
Diriwayatkan oleh Kyai Mahmud bahwa sebelum kelahiran Abuya, Sayyidi Syeikh Muhammad bin Abdullah As Suhaimi –dikenal juga dengan Mbah Agong, karena banyak ulama ulama besar belajar kepada beliau- (pengasas tareqat Aurad Muhammadiah) pernah berkata padanya, “Perjuangan saya ini suatu saat akan seperti anak ayam kehilangan induk ketika ketiadaan saya, tapi nanti ia akan bersambung oleh seseorang yang bernama Ashaari Muhammad. Carilah dia karena engkau pasti akan bertemu dengannya!”.

Guru-Guru Abuya
Pendidikan non-formalnya jauh lebih berpengaruh dalam hidupnya. Sewaktu kecil diasuh oleh orang-orang yang berwatak taqwa. Pada usia 5 hingga 12 tahun beliau diasuh oleh pamannya Lebai Ibrahim –murid langsung Sayidi Syeikh Muhammad As Suhaimi- yang betul-betul mendidiknya dengan sinar ajaran Islam yang agung. Ketika bersekolah di Ma’had Hisyamudin beliau berguru kepada Syeikh Mahmud Bukhari, ulama kelahiran Bukhara yang hafiz 10.000 hadis dan mahir 6 bahasa. Beliau berguru pula dengan Syeikh Khalil, Haji Abdul Hakim Al Azhari dan Al Fadhil Ustad Dahlan Abdul Manaf.

(Pra-Darul Arqam) Semangat & Jiwa Juangnya

Umur 21 tahun Abuya sudah mulai aktif di jema’ah Tabligh, Ikhwan, ABIM serta Partai Politik PAS. Waktu itu semangat perjuangan kepartaian yang buruk & tidak berdisiplinkan agama juga telah membentuk kepribadiannya.
Namun akhirnya semua itu telah menyebabkan Abuya membenci dirinya sendiri. Jiwanya Allah putarkan 360o. Selama dua tahun beliau khusyuk mengurung diri dan menangisi dosa-dosa. Dia merasa apa yang dibuatnya selama ini semua adalah sia-sia belaka. Itu bukan cara Islam!
Maka setelah itu pada hari sepertimana yang telah Sayidi Syeikh As Suhaimi sebutkan sebelum Abuya dilahirkan ke muka bumi, Abuya Ashaari pun akhirnya kembali ke gelanggang dengan memperjuangkan Islam seperti yang diidam-idamkan yakni dengan dakwah dan kasih sayang, jalannya adalah tarekat sufi bukan perjuangan politik! Era itu seolah-olah perjuangannya baru bermula.

Langkah Perjuangan

Abuya tidak pernah bercita-cita untuk menjadi pemimpin. Sebelumnya, dia hanya berfikir untuk jadi pengikut kepada jema’ah yang menjadi permulaan kepada Imam Mahdi yang bakal tiba. Tapi akhirnya Abuya terfikir untuk membuat jema’ah sendiri, setelah beliau keluar dari PAS & bersuluk selama dua tahun untuk membaiki diri. Di sebuah rumah yang disebut ‘Rumah Putih’ Abuya mendirikan jema’ah “Darul Arqam” pada tahun 1968.

Umur 31 tahun terlalu muda sebenarnya bagi seseorang untuk menjadi pemimpin sebuah jema’ah Islam. Tapi bagi Abuya, kematangannya mengatasi umurnya, karena satu hari dalam hidupnya bagaikan sepuluh hari bagi orang lain. Beliau sempat memimpin selama 28 tahun tapi kemudian dilarang oleh pemerintah Malaysia pada tahun 1994 dan beliau ditahan dibawah Akta ISA selama 10 tahun. Selama dalam tahanan inilah beliau mendirikan Rufaqa’ Corp.Sdn.Bhd pada tahun 1997 bersama kawan-kawannya yang setia. Dalam kurun waktu tidak kurang dari 9 tahun (1997-2006) Rufaqa’ telah bangkit dan merambah ke lima dunia.

Dari tangannya telah lahir buah karya lebih dari 700 proyek usaha di 58 negara, 100 buah buku, 5000 sajak dan 900 buah lirik lagu nasyid.

Sebagai mursyid tareqat Aurad Muhammadiah, didikan beliau kepada para muridnya diasaskan pada pembinaan insan. JIWA, AKAL, & FISIK ditingkatkan. Mercu INSAN KAMIL didaki, IMAN disuburkan, FIKRAH ISLAMIAH dipasak, FISIK dilatih tangkas, cergas menegakkan SYARIAT. Kemudian dibangun pula pembangunan material, lahirlah peradaban dan kemajuan. Terbinalah HABLUMMINALLAH & HABLUMMINANNAS untuk menepati ciri-ciri fisik THOIFAH ISLAMIAH yang menzahirkan kebenaran dalam seluruh aspek kehidupan, bukan sekedar memperkatakannya
Kini dengan semakin mengglobalnya perjuangan atas dasar cita-cita yang besar untuk mempromosikan TUHAN diubahlah nama perjuangannya menjadi “GLOBAL IKHWAN”.

Peranan Abuya : Guru, Kawan, Ibu-Ayah, & Pemimpin Manusia

Pemimpin sejati, yang dididik oleh Tuhan, mestilah juga dia menjadi seorang guru kepada muridnya, seorang kawan yang setia kepada pengikutnya hingga jadilah dia Ibu Ayah yang tempat kaumnya untuk berlindung dan mengadu. Pribadi pemimpin seperti inilah yang telah Rasulullah contohkan kepada umatnya.
Kepemimpinan Abuya di dalam perjuangannya telah menghantarkan dirinya untuk menjadi guru, kawan sekaligus ibu ayah kepada para pengikutnya. Beliau sanggup melakukan apa saja untuk keselamatan anak-anak muridnya. Segalanya dikorbankan untuk perjuangannya demi menjadi ibu-ayah semua manusia. Dikutipnya manusia dari berbagai belahan dunia termasuk Indonesia, Singapura, Thailand, Filipina, Australia, New Zealand, Pulau Tasmania, Eropa, Amerika, Timur Tengah, Turki, Uzbekistan dan ¾ dunia untuk diberi iman.

Metode Dakwah : Abuya Pejuang Kasih Sayang



Setelah peristiwa 11 Septenber 2001 di WTC, New York, Barat sangat memusuhi Islam. Maka Abuya dengan rasa penuh tanggungjawab mengirimkan utusannya dalam delegasi kebudayaan ‘Mawaddah’ ke beberapa negara untuk segera membersihkan nama agama Islam diantaranya:

1. Tahun 2004 di Prancis, Inggris, Jerman, Jordan & Syria dengan membawa misi ‘Cintai Tuhan Sayangi Sesama’

2. Tahun 2003 di Australia dengan membawa misi ‘Islam Kasih Sayang’

3. Periode tahun 2000-2006 di Thailand (khususnya di bagian selatan) bekerjasama langsung dengan pemerintahan Thailand dengan membawa misi ‘Islam Kasih Sayang’

4. Pada tahun 2006 melakukan pengiriman ke Prancis, Inggris, Jerman, Holland, Jordan dalam acara-acara bertaraf Internasional menjelajahi dataran Eropah.



Alhasil Barat terkejut dengan pendekatan dakwah Abuya, orang-orang Timur Tengah di Eropa pun tercengah-cengang. Maka jadilah Abuya tokoh pencetus perjuangan Islam secara ‘kasih sayang’ di kurun ini.



Abuya Pemimpin Terbaik di Zamannya

Diatas perjuangan yang dijalaninya lebih dari 40 tahun serta visinya yang sangat kontroversial dengan keadaan dunia di zamannya. Keberaniannya dengan suara lantang dan jelas memberitahu dunia, perihal akan datangnya seorang pemimpin besar dunia yaitu Imam Mahdi.
Ketajaman pandangan hati dan fikirannya, serta kefahamannya tentang masa depan politik dunia yang telah dapat dirasakan kebenarannya.
Kecerdikannya dalam menjadikan ISA (Internal Security Act) selama 10 tahun sebagai pupuk untuk membesarkan perjuangannya.
Pengakuan para Syeikh Tareqat & Ulama besar dari Timur Tengah, Eropah, Turki hingga Australia akan kepemimpinan & perjuangannya yang disebut dalam hadis dan lain sebagainya.
Rasanya cukuplah sudah dengan apa semua yang telah Allah takdirkan pada dirinya ini, kami yakin bahwa Abuya Ashaari Muhammad adalah Pemimpin Paling Ajaib di zamannya.

No comments:

Post a Comment