Monday, March 19, 2012

Bermula awal agama mengenal Allah

BISMILLAHIRROHMANIRROHIM
"Awaludini Ma'rifatullah"


Berkata para Ulama’ “Awal-awal agama ialah mengenal Allah” Dan berkata seorang ahli Hikmah, Yahya bin Muaz, “Barangsiapa yang kenal dirinya, sungguh dia telah mengenal Tuhannya.”. Berkata pula Syeikh Jalaludin Ar-Rumi, “Sesungguhnya segala keelokan dan kecantikan yang ternyata pada insan adalah bayangan sifat-sifat Allah taala, sebagaimana cahaya bulan purnama terbayang pada permukaan sungai yang airnya mengalir jernih.” Beliau menambah, “kiranya aku nyatakan sepenuhnya nilai mutiara yang tak tercapai ini (rahsia diri insan) nescaya leburlah dadaku dan leburlah para pendengarnya.”

Kalam-kalam di atas mencetuskan asas penting di dalam mencari rahsia dan makna penciptaan diri kita, seterusnya membawa kita kepada hakikat pengabdian diri kepada Allah. Mengabdikan diri kepada Allah adalah dengan makna mengenali Allah dan melakukan sepenuhnya ketaatan kepada Nya, berdakwah dan berjihad agar tertegaknya kalimah Allah di atas muka bumi ini.

Untuk mengenal Allah, kita harus mengenali dan menyelami hakikat kejadian diri kita sendiri. Ini kerana, manusia adalah penzahiran kepada kewujudan Allah. Seperti kata Ar-Rumi, ada sifat-sifat keTuhanan yang dizahirkan pada diri manusia. Sebab itu, untuk mengenal Allah bukan sekadar mengenal dengan akal semata-mata, tetapi melihat dengan mata hati atau roh sehingga nyatalah rahsia keTuhanan yang tersembunyi dan terhijab itu.

Mendidik manusia dan mengajak mereka kepada Allah atau juga dakwah adalah tugas asasi seorang Muslim. Untuk berjaya mendidik manusia, seorang pendidik mestilah mengenali dirinya.Kalau tidak dia akan gagal mendidik orang lain, malah dia juga akan gagal mendidik dirinya sendiri. Maksud mengenal diri bukanlah mengenai rupa fizikal yang boleh dilihat dengan mata kasar, tetapi mengenal batiniah dan unsur-unsur ‘dalaman’ manusia, iaitu ruh, nafsu dan akal. Itulah sasaran pendidikan (tarbiyah) yang sebenar, kerana melalui unsur-unsur tersebut sahaja, manusia boleh mengenal Allah dan mencintaiNya.


Bermula awal agama mengenal Allah
Dengan apa Allah dikenal?
Dengan tiga perkara
mana yang tiga perkara itu?
Pertama tahu akan "TUBUH"
Kedua tahu akan "HATI"
Ketiga tahu akan "NYAWA"

Ada berapa pembagian tubuh?
Tubuh dibagi tiga
Yang mana yang tiga itu?
Pertama tubuh yang kasar
Kedua tubuh yang halus
Ketiga tubuh yang bathin

Maksud tubuh kepada hati
Maksud hati kepada nyawa
Maksud nyawa kepada Allah

Kalau iya memang benar kita orang yang menyembah Allah.
Berapa buah jalan manuju kahadirat Allah?
Adapun jalan menuju kehadirat Allah itu empat jalannya
Manakah yang empat itu?
Yaitu : yang partama jalan SYARIAT
yang kedua jalan TARIKAT
yang ketiga jalan HAKIKAT
yang keempat jalan MAKRIFAT

SYARIAT: pegang syariat tubuh yang kasar.
TARIKAT: pegang tarikat tubuh yang halus.
HAKIKAT: pegang hakikat tubuh yang batin.
MAKRIFAT: pegang makrifat Tuhan Allah yang punya pegang.

SYARIAT:jatuh kepada kita,jadi apa dia bagi kita?
"JADI TUBUH".
TARIKAT:jatuh kepada kita,jadi apa dia bagi kita?
"JADI HATI".
HAKIKAT:jatuh kepada kita,jadi apa dia bagi kita?
"JADI NYAWA".
MAKRIFAT: jatuh kepada kita,jadi apa dia bagi kita?
"JADI RAHASIA".

SYARIAT: pegang syariat tubuh yang kasar.
Apa bunyi zikirnya?
"LAA ILAHA ILLALLAH".
TARIKAT: pegang tarikat tubuh yang halus.
Apa bunyi zikirnya?
"ALLAH ALLAH".
HAKIKAT: pegang hakikat tubuh yang batin
Apa bunyi zikirnya?
"HU… ALLAH".
MAKRIFAT: pegang makrifat Tuhan Allah yang punya pegang.
Apa bunyi zikirnya?
( bunyinya ……….. tiada berhuruf,tiada bersuara,lenyap selenyap-
lenyapnya,karam sekaram-karamnya……….)

SYARIAT:adalah jalan tubuh,
Tahu ketiadaan tubuh kita lahir dan bathin
Zahirnya tubuh batinnya anggota.

TARIKAT:adalah jalan hati,
Tempat bergantung baik dan jahat,lahir dan batin
Zahirnya akal bathinnya pangana/pengenal(=ingat kepada Allah)

HAKIKAT: adalah jalan nyawa
Pencari jalan kepada Allah,lahir dan batin
Zahirnya angin bathinnya Muhammad

MAKRIFAT:adalah jalan rahasia Allah yang punya pegang(urusan Allah) zahir dan bathin
Zahirnya Muhammad batinnya Allah

SYARIAT : kalau mati dimana kuburnya?
"Dapat dibumi yang tak berpijak"
TARIKAT : kalau mati dimana kuburnya?
"Dapat dilangit tak berbintang"
HAKIKAT : kalau mati dimana kuburnya?
"Dapat diangin yang tak berhembus"
MAKRIFAT : kalau mati dimana kuburnya?
"Dapat dilaut yang tak berombak"

MATI SYARIAT : mati TABI’I namanya.
MATI TARIKAT : mati MAKNAWI namanya.
MATI HAKIKAT : mati SURI namanya.
MATI MAKRIFAT :mati HISI namanya.


Anugerah Allah

Allah akan memberi rasa mati yang empat perkara.

1.Dapat merasakan MATI TABI’I

Yaitu mati panca indra yang lima,seluruh anggota tubuhnya secara lahir dan batin telah membaca Allah Allah dan suara alam ini seolah berzikir dan terdengar membaca kalimat Allah Allah,berzikir dengan sendirinya,hingga yang tinggal hanyalah rasa rindu terhadap Allah.Orang yang telah merasakan mati Tabi’i itulah orang yang telah sampai dengan Rahmat Allah pada maqam tajalli Af’alullah(nyata perbuatan Allah SWT).


2.Dapat merasakan MATI MAKNAWI

Yaitu merasakan dirinya lahir dan batin telah hilang dan seluruh alam ini telah lenyap semuanya,yang ada hanyalah kalimat Allah Allah semata-mata dimanapun ia memandang,kalimat Allah yang ditulis dengan Nur Muhammad.
Orang yang telah merasakan mati maknawi itulah orang yang telah sampai dengan rahmat Allah pada maqam Asma Allah SWT,atau biasa disebut maqam Tajalli Asma(nyata nama Allah SWT),nama dengan yang punya nama tidak terpisahkan sedikitpun.”Dengan nama Allah SWT,yang tidak memberi mudarat/binasa dilangit dan dibumi dan Dia maha mendengar lagi maha mengetahui”.

3.Dapat merasakan MATI SURI
Yaitu didalam perasaan orang itu telah lenyap segala warna-warni,
yang ada hanya Nur semata-mata,yakni Nurullah,Nur Dzatullah,Nur Sifatullah,Nur Asma Allah,Nur Af’alullah,Nur Muhammad,Nur Baginda Rosulullah,Nur Samawi,Nur ‘Ala Nur.
Inilah orang yang telah diberi pelita oleh Allah untuk meluruskan jalannya.
Orang yang telah merasakan mati suri itulah orang yang telah sampai dengan rahmat Allah pada makam Tajalli Sifattullah(Nyata Sifat Allah).

4.Dapat merasakan MATI HISI

Yaitu dalam perasaannya telah lenyap kalimat Allah,dan telah lenyap pula seluruh alam ini secara lahir dan batin,dan telah lenyap pula nur yang tadinya terang benderang,yang ada dan dirasakannya adalah Dzat Allah SWT,bahkan dirinya sendiripun dirasakannya hilang musnah,ia telah dibunuh Allah SWT.dan dialah sebagai gantinya,sebagaimana firman Allah SWT didalam

Hadist Qudsi:

“Bahwasanya hamba-Ku,apabila AKU telah kasihi,AKU bunuh ia,lalu apabila telah AKU bunuh,maka AKUlah sebagai gantinya”

Maka langkahnya seolah-olah langkah Allah

Pendengarannya,pendengaran Allah

Penglihatannya,penglihatan Allah

Geraknya,kehendak Allah

Perbuatannya,perbuatan Allah

Orang yang telah mendapat mati hisi,ia akan melihat Allah SWT dalam perasaannya
Surat Al-Baqarah ayat 115 :

“Timur dan barat kepunyaan Allah SWT,kemana kamu menghadap,maka disana ada wajah Allah”

Surat An-Nisa ayat 126 :

“Dialah Allah yang awal,dan Dialah yang zhahir dan Dialah Allah yang batin”
Orang yang telah merasakan mati hisi ,itulah orang yang telah sampai dengan Rahmat Allah SWT pada maqam Tajalli Dzat.

wLLlahu a'lam bishshawab

No comments:

Post a Comment