Tuesday, August 31, 2010

Azam Untuk Kemerdekaan Masjid Al-Aqsha

Rangkaian Penistaan di Masjid Al-Aqsha



Al-Quds (terjajah) – Infopalestina; -100 orang terluka dan lainya ditangkap dalam operasi Zionis pagi ini Selasa (16/3), menyusul bentrokan aparat Zionis dengan warga Palestina yang melakukan demonstrasi menentang penyerangan yang dilakukan oleh pihak Zionis beberapa waktu lalu. Bentrokan ini juga dipicu oleh peresmian sinagog haroob (rusak) oleh pemerintah Zionis Israel, Selasa (16/3) sebagai langkah awal untuk mendongkel masjid Al-Aqsha dan digantikan oleh salomon temple. Umat Islam menyambut seruan kelompok-kelompok pejuang Palestina yang meminta untuk menghadang upaya jahat Zionis melakukan yahudisasi Al-Quds, termasuk masjid Al-Aqsha. Sehingga ribuan orang berbondong-bondong datang ke masjid Al-Aqsha untuk mempertahankan kiblat pertama umat Islam tersebut dengan jiwa dan raga. Hal ini mengingatkan kita pada serangkaian serangan terhadap al-Haram Al-Qudsi oleh Israel bersama kelompok ekstremis Yahudi sejak pendudukan tahun 1967 hingga hari ini.

Pada tahun 1967, setelah perang di bulan Juni, tentara Israel menduduki Tembok Barat dan menyita bagian dari Waqaf Masjid Al-Aqsha .

Mereka membongkar wilayah Magharibah dan menghancurkan 138 gedung, termasuk didalamnya sekolah favorit dan Al-Jami Buraq serta Masjid Magharibah. Kemudian berlanjut pada serangkaian serangan lainya.

Pada 9 Agustus 1969, seorang rabi di militer Zionis, Shlomo Goren masuk ke Al-Haram Al-Quds memimpin geng Yahudi yang berjumlah sekitar lima puluh orang untuk menunaikan "doa" di dalamnya.

Pada 21 Agustus 1969, orang Yahudi radikal berkewarganegaraan Australia bernama Michael Dennis Rohan membakar Masjid Al Aqsa, yang mengakibatkan kehancuran mimbar Salahuddin yang berusia lebih dari delapan ratus tahun serta langit-langit atapnya juga ikut terbakar.

Pada 2 November 1969 Yigal Alon, Wakil Perdana Menteri Israel dan para pembantunya memasuki Al-Haram Al-Quds.

Pada 11 Juli 1971 kelompok gerakan Betar yang terdiri dari 12 anak muda memasuki Masjid al-Aqsha dan melakukan ritual ibadah didalamnya.

Pada 22 Juli 1971 sekelompok gerakan Betar melakukan doa di Al-Haram Al-Quds.

Pada 14 Januari 1989, beberapa anggota Knesset melakukan tindakan provokatif dengan menggelar bacaan yang suka disebut "rahmat suci" di dalam Al-Aqsha dengan pengawalan ketat kepolisian Israel.

Pada 18 Oktober 1990, ekstremis Yahudi meletakkan batu pertama untuk pembangunan Haikal yang mereka klaim berada di areal Al-Haram Al-Quds. Sementara itu ribuan Palestina bangkit berupaya menghentikannya, hingga terjadinya bentrokan dan masuknya tentara Israel. Mereka menembaki warga yang menyebabkan 21 orang gugur syahid dan 150 lainya luka-luka.

Pada 28 September 2000, mantan perdana menteri Israel yang saat itu pemimpin Partai Likud Ariel Sharon, menyerbu Masjid Al-Aqsha Masjid dikawal puluhan orang bersenjata, hingga memicu meletusnya intifadah Al-Aqsa, yang menewaskan dan melukai ribuan warga Palestina.

Pada 23 Juli 2007, sekitar tiga ratus yahudi menyerbu Al-Aqsha dan melakukan ritual ibadah di dalamnya.

Pada 16 September 2008, kelompok Yahudi ekstremis menyerbu halaman Al-Aqsa Masjid dari Gerbang Magharibah.

Pada 9 Oktober 2008 sejumlah kelompok besar pemukim dan rabi serta politisi Israel dibawah penjagaan katat kepolisian Israel melakukan aksi yahudisasi di wilayah Al-Ahram Syarif.

Pada 9 Februari 2009, ratusan wisatawan dan turis Israel yang mengenakan "pakaian seronok" memasuki Masjid Al-Aqsa.

Pada 11 Maret 2009, sekelompok orang yang terdiri dari tiga puluh ultra kanan Yahudi mengenakan pakaian yang tidak pantas menyerbu halaman Masjid Al-Aqsha untuk menggelar upacara keagamaan.

Pada 14 April 2009, puluhan pemukim Yahudi menyerbu halaman Al-Aqsha untuk melakukan ritual ibadah pada hari Paskah Yahudi.

Pada 24 September 2009, anggota unit "ahli bahan peledak" dalam kawalan kepolisian Israel menyerbu Masjid Al Aqsa dan jalan-jalan di dalamnya.

Pada 27 September 2009, terjadi bentrokan dengan polisi Israel dan kelompok Yahudi di dalam Haram al-Sharif dan di depan gerbangnya yang mengakibatkan 16 warga Palestina cidera dan lainya ditangkap.

Bentrokan itu terjadi setelah polisi Israel menyerbu halaman masjid dari gerbang Magharibah dan menembaki jama’ah shalat dengan peluru dan granat suara. Mereka berupaya membubarkan barisan kaum muslimin yang berjaga-jaga di gerbang Al-Aqsha untuk menghalau serangan kelompok radikal.

Tanggal 16 Maret 2010 bentrokan tak terelakkan antara aparat keamanan Zionis Israel dengan pemuda-pemuda Palestina yang menentang penyerangan pihak Zionis ke masjid Al-Aqsha beberapa waktu sebelumnya. Juga dikarenakan peresmian sinagog haroob oleh pemerintah Zionis sebagai langkah awal merobohkan Al-Aqsha. Peresmian ini sendiri ditentang oleh penduduk Palestina sehingga meletuslah bentrokan yang menelan korban 100 orang lebih dan menangkapi puluhan warga lainnya, termasuk 7 wanita.#

Rujukan :   Sila klik 

No comments:

Post a Comment