Tuesday, April 16, 2019

#M4 - Kisah Tun Mahathir Meniti Jalan Penuh Keajaiban

Tun Dr. Mahathir bin Mohamad 

  1. Di lahirkan pada 10 Julai 1925 atau cukup dikenali sebagai "Tun. M" ialah seorang doktor dan ahli politik Malaysia.
  2. Dua Sejarah Besar Dunia berlaku sempena Tarikh kelahiran Tun M :
2.1.      Bermulanya Zaman Pemerintahan Diktator
setelah berakhirnya Zaman Pemerintahan Raja.  Pada tahun 1923 Mustafa Kemal Atatürk, adalah pengasas Republik Turki; beliau merupakan pegawai tentera, pemimpin revolusi dan presiden Turki yang pertama. Beliau memerintah dari tahun 1923 sehingga tahun 1938.
       Agenda Pemusnahan Terancang
Begitulah sekali licik dan jahatnya perancangan Yahudi dalam hendak merosakkan umat Islam. Begitulah juga untuk merosakkan Turki mereka telah merancang selama lebih 300tahun, bagaimana hendak menghancurkan umat Islam Turki. Mereka telah mengkaji dan faham di mana kelemahan umat Islam Turki.
Mereka pun mengusahakan agar lahir sebanyak-banyaknya anak zina. Anak-anak itu kemudian dipisahkan daripada ibu bapa mereka. Kemudian Yahudilah yang me’monitor’ anak-anak itu, merekalah yang menjadi master ‘planner’nya. Anak-anak hasil zina itu diusahakan pula supaya berzina dengan orang lain. Begitulah diusahakan secara sambung-menyambung hingga akhirnya lahirlah Mustafa Kamal Ataturk, seorang manusia yang tidak diketahui siapa ibu bapanya.
Dia diasuh, dididik dan di’monitor’ oleh Yahudi dan diusahakan hingga menjadi seorang pemimpin yang sangat kejam, zalim dan sangat menentang Islam. Dia memulakan pemerintahan kuku besinya dengan menyembelih para ulama. Sedikit demi sedikit, Turki yang asalnya sebuah empayar Islam yang kuat akhirnya telah berjaya dicorak oleh Yahudi hingga menjadi sebuah kerajaan sekular yang sangat menentang kebangkitan Islam.
2.2    Imam Mahdi (kemunculan awal) memerangi as sufyani di masanya yakni wahabi 

Ghaib pada 21 haribulan Rejab, tahun 1343 Hijrah,ber­samaan dengan tahun 1925 Masihi,

"Kalian sangka Muhammad kedua itu akan lahir di bumi hijaz tak pun di bumi palestin lalu kalian takluk keduanya. Namun manalah kalian menduga keturunan baginda rasul akan melarikan ke bumi sebelah timur yakni nusantara untuk membina kehidupan baru dan menjadikan nusantara ini kampung kedua mereka sesudah negeri hijaz yang kalian takluki.  Dan kalian tak sangka orang yang kalian cari itu lahir di bumi timur ini. "

3.    Beliau menjadi Perdana Menteri Malaysia keempat di mana beliau memegang jawatan selama 22 tahun (1981-2003) menjadikan beliau sebagai Perdana Menteri Malaysia yang paling lama berkhidmat.


Ketika penggal kepimpinannya dari 16 Julai 1981 sehingga 31 Oktober 2003, beliau berjaya membawa pembangunan melalui dasar-dasar dan perancangan yang diilhamkan daripada kejayaan negara-negara luar sehingga mengangkat Malaysia ke pentas dunia sebagai salah sebuah negara yang berdaya maju di Asia Tenggara sehingga pernah dinamakan sebagai salah sebuah negara 'Harimau
Ekonomi Asia'[5]

Pada tahun 1981 Tun M di lantik Perdana Menteri  4 Malaysia  telah berlaku, gerhana bulan dan matahari dalam bulan yang sama.  Peristiwa ini juga berlaku pada tahun 1982.

Hal kejadian ini sebagai satu peristiwa berhubung  kemunculan Imam Mahdi, antaranya yang diriwayatkan oleh Imam al-Dar al-Qutni dalam Bab Sifat Solat Gerhana dari Kitab al-Aidain, dari Amr bin Shamir dari Jaabir dari Muhammad Ibn Ali berkata:

 إِنَّ لِمَهْدِينَا آيَتَيْنِ لَمْ تَكُونَا مُنْذُ خَلْقِ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضِ تَنْكَسِفُ الْقَمَرُ لأَوَّلِ لَيْلَةٍ مِنْ رَمَضَانَ وَتَنْكَسِفُ الشَّمْسُ فِى النِّصْفِ مِنْهُ وَلَمْ تَكُونَا مُنْذُ خَلَقَ اللَّهُ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضَ. 

Bermaksud:

“Sesungguhnya, Al-Mahdi yang kita nantikan itu memiliki dua mukjizat yang belum pernah terjadi semenjak Allah menciptakan langit dan bumi, (yakni) bulan mengalami gerhana pada malam pertama (awal) bulan Ramadan, sedangkan matahari mengalami gerhana pada pertengahan bulan itu, dan kedua hal itu belum pernah terjadi sejak Allah menciptakan langit dan bumi.” (HR al-Dar al-Qutni)

   






Kisah Keberanian Nabi Musa Menegakkan Kebenaran. Kesabaran Dalam Perjuangan Dalam Hadapi Bani Israel.



Al-Quran merupakan kitab suci yang mengandung banyak kisah dan sejarah. Para ulama menyebutkan hampir sepertiga kandungan al-Quran berisi tentang sejarah umat terdahulu. Bahkan dalam beberapa surat ayat yang bentuknya cerita lebih dominan dibandingkan dengan lainnya. sebut saja misalnya Surat Yusuf yang seluruhnya memuat kisah Nabi Yusuf secara utuh.

Demikian juga Surat al-Qashas, Hud, Thaha dan lain-lain.   Menariknya, dari seluruh kisah tersebut, perjalanan Nabi Musa dengan Bani Israil menjadi kisah yang mendominasi isi Al-Quran. Tidak hanya dalam satu surat, kisah beliau disebutkan berulang kali dan bertebaran di beberapa surat lainnya.

Terhitung hampir dua puluh lima surat dalam Al-Quran, Allah menyebutkan tentang beliau. Bahkan nama Musa sendiri menjadi nama yang paling banyak disebutkan dalam Al-Quran.

Dr. Utsman al-Khamis, dalam kitabnya, “Fabi Hudaahum Iqtadih” menyebutkan bahwa Nama Musa disebutkan 136 kali dalam al-Quran. Jumlah ini jauh lebih banyak daripada nama Nabi Isa yang disebut dua puluh lima kali dan Nabi Nuh sebanyak 43 kali. Sedangkan Nabi Muhammad sendiri hanya disebut empat kali saja. Lalu apa rahasia dibalik ini semua? 

Mengapa kisah Nabi Musa lebih banyak disebutkan daripada rasul-rasul yang lain?
Tentu ada harapan khusus yang hendak Allah Ta’ala sampaikan kepada umat ini lewat kisah Nabi Musa ‘ailaihissalam saat memimpin Bani Israil melawan Fir’aun. Sebagaimana diketahui, Fir’aun adalah seorang raja yang paling kejam pada zamannya. Sementara Bani Israil sendiri adalah kaum yang terkenal dengan sifatnya yang ngeyel dan keras kepala. Jadi, posisi Nabi Musa benar-benar teruji dari segala sisi.

Dalam kitab Majmu’ Fatawa, 9/12, Ibnu Taimiyah menyebutkan, “Kisah Musa bersama Fir’aun disebutkan berulang kali dalam al-Quran karena keduanya simbol dari kebenaran dan kebatilan. Fir’aun berdiri di atas puncak kekufuran dan kebatilan karena mengingkari Allah dan rasul-Nya. Sedangkan Nabi Musa menjadi sosok yang berada di atas puncak keimanan dan kebenaran. 

Di mana beliau adalah rasul yang menerima risalah secara sempurna serta berbicara langsung dengan Allah tanpa pembatas. 

Sehingga kisah ini menjadi pelajaran terbesar bagi ahlu iman dan ahlu kufur,”
Dalam kitab Fabi Hudahum IQtadih, Dr. Utsman al-Khamis berkata, “Nama beliau disebut berulang-ulang dalam Alquran menunjukkan bahwa Allah menginginkan agar kita selalu merenungkan kisah beliau, kesulitan yang beliau jumpai, kepayahan, gangguan dan ujian yang datang bertubi-tubi.” (Fabi Hudahum IQtadih,  hlm. 327)

Meneladani Sifat Nabi Musa ‘Alaihissalam
Suatu ketika Rasulullah Saw melakukan pembagian (harta ganimah), tiba-tiba ada seseorang berkata, “Sesungguhnya Muhammad tidak menghendaki ridha Allah dengan pembagian ini.”
Mendengar selentingan tersebut, Abdullah Ibnu Mas’ud langsung berkata, “Hai musuh Allah, camkanlah, sesungguhnya aku benar-benar akan menceritakan apa yang kamu katakan itu kepada Rasulullah.”

Lalu Ibnu Mas’ud menceritakan hal itu kepada Nabi Saw, tetiba saja wajah beliau berubah menjadi merah kemudian bersabda:
رَحْمَةُ اللَّهِ عَلَى مُوسَى، فَقَدْ أُوذِيَ بِأَكْثَرِ مِنْ هَذَا فَصَبَرَ

“Semoga rahmat Allah terlimpahkan kepada Musa, sungguh dia pernah disakiti lebih dari ini, tetapi ia bersabar,” (HR. Bukhari-Muslim)

Riwayat di atas menunukkan bahwa ketika disakiti oleh kaumnya, Rasulullah SAW langsung mengingatkan kesabaran Nabi Musa ketika menghadapi Bani Israil yang terkenal dengan sifatnya yang ngeyel. Selain terkenal dengan badannya yang kuat, Nabi Musa juga disebutkan oleh Allah sebagai pribadi yang pemalu dan banyak bersabar dengan cobaan.  Allah ta’ala sebutkan dalam firman-Nya:
وَفَتَنَّاكَ فُتُونًا
Aku akan mengujimu dengan berbagai macam ujian.” (QS. Thaha 40)h

Ujian yang dialami Musa memang cukup berat. Mulai dari beliau dilahirkan hingga berhasil meruntuhkan kekuasaan Fir’aun. Lalu dilanjut lagi dengan ujian dari umatnya yang keras kepala. Suatu ketika Said bin Jubair pernah bertanya kepada Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma perihal ayat yang disebutkan di atas. Karena banyaknya bentuk ujian yang harus disebutkan, Ibnu Abbas berkata, “Hai Ibnu Jubair, ajukanlah pertanyaanmu itu besok pagi, karena sesungguhnya jawabannya mengandung kisah yang panjang.”

Esoknya, Ibnu Abbas membaca ayat-ayat yang menceritakan Musa dari awal. Mulai dari kisah Firaun melakukan pembantaian terhadap bayi lelaki, kemudian Musa dilempar ke sungai dan diselamatkan oleh keluarga Firaun. Kemudian kisah Musa menarik jenggotnya firaun, hingga Musa diberi pilihan antara kurma dan bara. Termasuk kisah dia membunuh orang mesir, lalu dia lari ke Madyan dan menikah dengan salah satu putri orang tua di Madyan. Kemudian Musa kembali ke Mesir, dan beliau salah jalan di kegelapan malam, hingga beliau melihat api dan mendapat wahyu dari Allah.

Setelah Ibnu Abbas menyebutkan semuanya, dia mengatakan, “Hai Ibnu Jubair, peristiwa itu merupakan sebagian dari fitnah (cobaan) sesudah semua cobaan yang ditimpakan kepada Musa’,” (Tafsir Ibn Katsir, 5/285).

Nabi musa memang berhasil melewati ujian dengan sifat sabarnya yang tinggi. Ketika harus menghadapi kekejaman Fir’aun, di saat yang sama Nabi Musa juga harus bersabar atas perlakuan Bani Israil terhadap dirinya. Beliau dituduh dan dihina oleh kaumnya itu memiliki cacat dan penyakit yang menjijikkan di tubuhnya, juga pernah dituduh berzina, penyihir dan sebagainya. Namun semua itu beliau lalui dengan bersabar dan menyerahkan urusannya kepada Allah semata. Karena banyaknya cobaan tersebut, beliau digolongkan termasuk salah di antara Ulul Azmi (rasul pilihan yang memiliki keteguhan hati dan ketabahan yang luar biasa).
Selain sifatnya yang sabar, Al-Quran juga menyebutkan bahwa beliau adalah sosok Rasul yang selalu menepati janji dengan manusia, yakin dengan segala ketetapan Allah, tawadhu’, amanah dan memiliki hati yang lapang. Sebagaimana dalam salah satu permohonannya kepada Allah Ta’ala:

رَبِّ اشْرَحْ لِي صَدْرِي

“Ya Rabbku, lapangkanlah dadaku,” (QS. Thoha: 25)
Berikutnya Al-Quran juga menceritakan sosok Musa yang memiliki kuatan fisik yang luar biasa. Terbukti ketika beliau mampu mematikan lawan dengan sekali pukulan. Tidak hanya itu, ketika beliau pindah ke kota Madyan, oleh salah seorang putri yang ditolongnya ketika menimba air berkata kepada bapaknya:

“Salah seorang dari kedua wanita itu berkata: “Ya bapakku ambillah ia sebagai orang yang bekerja (pada kita), karena sesungguhnya orang yang paling baik yang kamu ambil untuk bekerja (pada kita) ialah orang yang kuat lagi dapat dipercaya”. (QS. Al-Qashsas; 26)
Meskipun memiliki kekuatan fisik di atas rata-rata orang pada umumnya, Namun Nabi Musa tidak lantas menjadi sosok yang sombong, kasar dan berbuat sekehendaknya. Justru beliau menjadi Rasul yang pemalu dan sabar dengan tindakan kaumnya yang sering bertindak lancang terhadap beliau. Bahkan saat menghadapi Fir’aun, beliau tetap mendakwahkannya dengan cara lemah lembut.
Karena itu, perjalanan dakwah Nabi Musa benar-benar menjadi penghibur sekaligus motivasi bagi 

Nabi Muhammad SAW dalam berdakwah. Sehingga ketika ada sikap umatnya yang melampaui batas, beliau hanya bersabda, 
“Semoga rahmat Allah terlimpahkan kepada Musa, sungguh dia pernah disakiti lebih dari ini, tetapi ia bersabar,” 

Dan sebagai umatnya, tentu kita juga harus menedani keluhuran akhlak para nabi tersebut.

Realiti hari ini seluruh dunia sedang menantikan
Kedatangan Pemimpin Penyelamat.  Pemimpin Penyelamat Hampir Tiba!

Kisah Tun Mahathir Keberanian 
Melawan Kebatilan dan Kesabaran 
Menghadapi Bani Jawi 



No comments:

Post a Comment