Saturday, September 17, 2011

Kawruh BUDI ( ajaran Budi Pekerti Luhur ) TUMIMBAL LAHIR

Video Thumb

Kawruh BUDI ( ajaran Budi Pekerti Luhur ) TUMIMBAL LAHIR

Setelah pertemuan segitiga antara Prabu Brawijaya, Sunan Kalijaga dan Sabdapalon-Nayagenggong.
Kinilah masa kembalinya Agama Budi
( ajaran/kawruh yang berlandaskan atau mengedepankan keindahan BUDI PEKERTI )
Spiritualitas LOKAL telah waktunya kembali menjadi mercusuar penerang bagi para pencari kebenaran yang tulus.
Agama-agama Besar yang sekarang ada, akan mengalami seleksi alam yang akan lestari hanyalah agama yang substantif, hakiki, yang kental dengan KEBENARAN BATINIAH dan mengedepankan " BUDI PEKERTI LUHUR ".

Dalam konteks Islam bukan dlm pengertian sebuah label, atribut atau nama AGAMA mayoritas di negeri ini... “mazhab” yang akan bertahan di Nusantara hanyalah “mazhab” yang benar-benar mencerminkan makna dasar Islam, yaitu “ajaran KESELAMATAN, ajaran KEDAMAIAN” yang landasannya adalah KEWELAS ASIHAN.

Tanpa berpijak pada tindakan dan perbuatan kewelasasihan...hohohoho....siap siap saja dibendhu BETHORO KOLO.

Video Thumb

SABDO PANDHITO SATRIO WATAK

Kang kinaran janma kang wis kadunungan cipta kang wening iku, yaiku sapa kang wis temen-temen mantep pangidhepe marang Gusti Kang Murbeng Dumadi. Wong kang kaya mangkono mau samangsa nindakake pakarti apa ta apa tansah linambaran ati kang sarwa tepa tulus, kabeh-kabeh amung akarana Gusti Pengeran. Ora cilik ati, gedhene ngrasa owel ing kalane wohing panggawene mitunani awake dhewe. Nanging bisa gawe raharjane sesamaning dumadi. Kosokbaline wong kang nindakake pangibadah nanging isih ndarbeni pepinginan supaya diweruhana lan digawokana dening liyan, iku pratandha yen pangidhep lan pangibadahe durung akarana Gusti Kang Moho Suci.

Video Thumb

Sabdo Palon Gugat Nagih Janji [HQ]

Kepercayaan tentang Petruk tak lepas dari sejarah peralihan Hindu Majapahit ke Islam Demak. Masyarakat sekitar Merapi menyakini Petruk sebagai sosok sabdo palon lolo gendong yaitu penasihat Raja Majapahit Barawijaya V.

Sabdo palon pun memilih mengikuti jajak sang raja, hanya saja dia tidak ikut ke Gunung Lawu tapi ke Gunung Merapi sebagai tampat tinggalnya. Sebagai peringatan terhadap lawan-lawan politiknya yang tengah berkuasa saat itu, dia mengangkat sumpah bahwa kelak akan menagih janji penguasa negeri tentang amanahnya menyejahterakan rakyat.

Video Thumb

PAWELENG SATRIO WINGIT [HQ]

Yakinlah...Sambutlah...bahwa bumi Nuswantoro akan terlahir kembali dengan tatanan awal dimana kita semua terlepas dari cobaan yang selalu melanda bangsa Negara ini dan yakinilah akan datangnya pemimpin besar bangsa untuk menghiasi tanah atlantik ini dengan membawa bukti-bukti yang nyata keberadaan " DHADHAP CEMENG " yang hilang terjaga dan tersusun rapih bagai nafas dalam raga.

Bertubi2 cobaan yang menerpa untuk bangsa dan Negara kita dan berapakah JIWA,Nyawa yang hilang sia-sia dalam kita merebut kemerdekaan yang sekarang ini kita rasakan hambar.

Kenapa hambar...???
Karena jutaan rakyat negeri ini masih menderita kemiskinan dan kemelaratan mahligai zaman penjajahan dahulu.
Dan kini malah "Terjajah" oleh bangsanya sendiri dan tertindas oleh Petinggi,Pejabat bangsa ini, pahamilah bahwa kesemuanya ini adalah proses bangsa negara kita dalam menuju kedewasaan akan gerbang kemahajayaan " Gemah Ripah Loh Jinawi ~ Toto, Tentrem, Kerto Raharjo ".

Tapi, haruskah dgn caranya Jagad Menampi, Mengayak, menyeleksi dgn menyiapkan Jutaan NISAN itu???.

Hohohohoooooooooo...Bojleng...bojleng...
Berkibarlah SARUNG AMOH...ndheprok Ngampet bolongan Irung....kiks..kiks...Apeeeek Ndhul ambune.

Video Dikirim oleh Kariyan Santri Gundhul





No comments: