Kru MelayuOnline.com
Struktur Organisasi MelayuOnline.com
Mahyudin Al Mudra SH., MM., adalah Pendiri dan Pemangku Balai Kajian dan Pengembangan Budaya Melayu (ditubuhkan pada 4 Juli 2003), sekaligus Pemimpin Umum MelayuOnline.com (ditubuhkan 1 Muharam 1428 / 20 Januari 2007), dan wisatamelayu.com (ditubuhkan 01 Muharam 1429 / 10 Januari 2008) serta rajaalihaji.com (ditubuhkan 12 Rab‘ul Awal 1429 / 20 Maret 2008) Penubuhan portal-portal (pangkalan data) Melayu tersebut merupakan refleksi kecintaannya yang dalam pada budaya Melayu; kecintaan yang tak pernah lekang oleh panas dan tak lapuk oleh hujan. Dalam ingatan tak ada jarak, karena itu, walaupun ia telah berpuluh-puluh tahun meninggalkan tanah kelahirannya dan hidup di jantung kebudayaan Jawa, Yogyakarta, ia tidak pernah kehilangan sense terhadap kebudayaan Melayu. Pria yang lahir di Parit 11 Tembilahan, Indragiri Hilir, Riau, Indonesia pada tanggal 4 Juli 1958 ini, merampungkan pendidikan S1 Fakultas Hukum dan S2 Magister Management dari Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta. Ia juga sempat mengenyam studi banding Vocational Training selama 3 bulan di New York, Washington, Baltimore dan Virginia atas undangan dan biaya The United States Information Agency (USIA) bidang International Visitor. Ia juga sempat kuliah di Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Saat ini, ia sedang menempuh studi lanjut pada Program Pascasarjana UGM jurusan Antropologi Budaya.
Selain aktifitas di atas, Mahyudin Al Mudra juga mengelola beberapa penerbit yang tergabung dalam Penerbit AdiCita Group. Kesungguhan dan keseriusannya dalam mengolah buku telah menghasilkan beberapa penghargaan, di antaranya Adikarya IKAPI Award selama lima tahun berturut-turut dan KEHATI Award yang diserahkan langsung oleh Presiden Megawati Soekarno Putri. Aktifitasnya dalam bidang kebudayaan juga telah mendapat pengakuan dari berbagai pihak. Pada 17 November 2003, ia memperoleh Anugerah Sagang (Sagang Award) di Pekanbaru, Riau, atas kesungguhannya ikut melestarikan dan mengembangkan warisan budaya Melayu melalui penerbitan buku-buku Melayu; pada 7 Desember 2004, ia menerima "Anugerah Kebudayaan" dari Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata Republik Indonesia yang disampaikan oleh Menteri Jero Wacik. Pada tanggal 12 Oktober 2008 lembaga yang di pimpinnya (Balai Kajian dan Pengembangan Budaya Melayu / BKPBM) kembali memperoleh Anugerah Sagang 2008 untuk kategori Anugerah Serantau Pilihan Sagang. Pada tanggal 29 Mei 2009, Mahyudin Al Mudra menerima Anugerah Gelar "Tokoh Pemersatu Melayu Serantau" dari Lembaga Adat Melayu Serantau (LAMS) di Ketapang, Kalimantan Barat.
Pada hari Senin tanggal 27 Juli 2009, Mahyudin Al Mudra memperoleh anugerah Gelar Adat "Datuk Cendekia Hikmatullah" dari Kesultanan Serdang, yang diberikan oleh Sri Paduka Duli YM Tuanku Luckman Sinar Basarshah II Al Haj dalam Perhelatan Agung II Adat Kesultanan Serdang, di Medan, Sumatra Utara, Indonesia
Selanjutnya pada hari Rabu tanggal 10 Februari 2010, Atas Kehendak Baginda Pangeran Ratu Mulawangsa - Dr.Ir. Mardan Adijaya Kesuma Ibrahim, M.Sc Raja (Panembahan XIII) dari Kerajaan Mempawah, Mahyudin Al Mudra juga mendapat Penganugerahan Darjah Kebesaran Kerajaan Amantubillah, Gelar Adat "Yang Mulia Seri Setia Amantubillah Dato’ Sri Astana", di Kraton Amantubillah, Mempawah, Kalimantan Barat, Indonesia.
Saat ini ia aktif menghadiri berbagai seminar budaya (khususnya budaya Melayu) baik sebagai peserta maupun sebagai pemakalah di dalam maupun di luar negeri.
Pada hari Senin tanggal 27 Juli 2009, Mahyudin Al Mudra memperoleh anugerah Gelar Adat "Datuk Cendekia Hikmatullah" dari Kesultanan Serdang, yang diberikan oleh Sri Paduka Duli YM Tuanku Luckman Sinar Basarshah II Al Haj dalam Perhelatan Agung II Adat Kesultanan Serdang, di Medan, Sumatra Utara, Indonesia
Selanjutnya pada hari Rabu tanggal 10 Februari 2010, Atas Kehendak Baginda Pangeran Ratu Mulawangsa - Dr.Ir. Mardan Adijaya Kesuma Ibrahim, M.Sc Raja (Panembahan XIII) dari Kerajaan Mempawah, Mahyudin Al Mudra juga mendapat Penganugerahan Darjah Kebesaran Kerajaan Amantubillah, Gelar Adat "Yang Mulia Seri Setia Amantubillah Dato’ Sri Astana", di Kraton Amantubillah, Mempawah, Kalimantan Barat, Indonesia.
Saat ini ia aktif menghadiri berbagai seminar budaya (khususnya budaya Melayu) baik sebagai peserta maupun sebagai pemakalah di dalam maupun di luar negeri.
* * *
Yuhastina ‘Naina‘ Sinaro, SST.Par, MA, itulah nama gadis cantik keturunan Minang yang sangat menyukai warna pink ini. Garis keturunannya memang dari Minang, namun ia sendiri dibesarkan di Pulau Jawa dan Bali. Jebolan Universitas Udayana Bali jurusan pariwisata dan Universitas Gajah Mada jurusan Antropologi Budaya. Sejak belajar di Fakultas Ilmu Budaya, UGM dan kemudian terlibat aktif di MelayuOnline.com, ia semakin memahami aneka ragam budaya yang tersebar di kawasan Nusantara. Sehari-hari, gadis yang pernah bekerja selama beberapa tahun di negeri jiran Singapura dan Malaysia ini bertugas sebagai Public Relations Balai Kajian dan Pengembangan Budaya Melayu (BKPBM), lembaga tempat bernaung MelayuOnline.com. Selain itu ia juga mengasuh rubrik Kuliner Melayu.
Pria kelahiran Soppeng (Kota Kalong), Sulawesi Selatan ini akrab dipanggil Sam. Nama lengkapnya Samsuni, S.Th.I., M.A. Ia bergabung dengan Melayuonline sejak tanggal 5 Januari 2007. Pria Bugis yang mengaku cicit Raja Ali Haji ini merupakan redaktur Sastra khususnya rubrik Cerita Rakyat Melayu di MelayuOnline dan sangat bangga bisa ikut bergabung di MelayuOnline. Pendidikan strata satu ia rampungkan di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Setelah itu, ia melanjutkan studi di Program Pascasarjana Universitas Gadjah Mada, jurusan Antropologi Budaya. Saat ini ia dalam tahap akhir penyelesaian tesisnya yang mengambil tema tentang kehidupan nelayan.
* * *
Agus Najib, S.Ag., demikian nama lengkap pria asal Tuban, Jawa Timur ini. Beberapa saat setelah menyelesaikan studi S1 di Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, ia bergabung dengan Balai Kajian dan Pengembangan Budaya Melayu (BKPBM) pada September 2005. Sehari-hari, ia merupakan penanggung jawab berbagai koleksi yang ada di BKPBM, termasuk koleksi Perpustakaan MelayuOnline.
Pemuda asli Yogyakarta kelahiran Ambon ini bernama Muhammad Ali. Mulai bergabung di Balai Kajian dan Pengembangan Budaya Melayu (lembaga yang menaungi MelayuOnline) sejak 12 Desember 2005. Kehadiran anak muda penggemar sepak bola ini sangat penting dalam menunjang aktifitas di Melayuonline. Tanpa seduhan teh dan kopinya, mungkin setiap tulisan akan selesai lebih lama, mengingat kantuk terkadang tak bisa ditolak, namun bantal tak boleh diraih. Solusi terbaik: teh dan kopi panas buatan Ali, disertai aneka gorengan kaki lima khas Yogyakarta.
Begitu juga dengan proses pengumpulan data dan artikel-artikel berkualitas, semuanya tidak luput dari peran pemuda bertubuh ramping ini. Setiap hari, dengan tekun, Ali mengumpulkan buku-buku, jurnal-jurnal, majalah dan surat kabar untuk membantu pengayaan data para redaktur. Terkadang ia tampak begitu sibuk mengetik ulang tulisan-tulisan lama tentang dunia Melayu yang sudah jarang diperhatikan orang. Tulisan-tulisan yang "usang" menjadi segar kembali di tangannya, dan dapat dibaca pengunjung setia MelayuOnline.com dari seluruh penjuru dunia.
* * *
Pria kelahiran Soppeng (Kota Kalong), Sulawesi Selatan ini akrab dipanggil Sam. Nama lengkapnya Samsuni, S.Th.I., M.A. Ia bergabung dengan Melayuonline sejak tanggal 5 Januari 2007. Pria Bugis yang mengaku cicit Raja Ali Haji ini merupakan redaktur Sastra khususnya rubrik Cerita Rakyat Melayu di MelayuOnline dan sangat bangga bisa ikut bergabung di MelayuOnline. Pendidikan strata satu ia rampungkan di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Setelah itu, ia melanjutkan studi di Program Pascasarjana Universitas Gadjah Mada, jurusan Antropologi Budaya. Saat ini ia dalam tahap akhir penyelesaian tesisnya yang mengambil tema tentang kehidupan nelayan.
* * *
Ahmad Salehudin, M.A., lahir di Jember, Jawa Timur. Tahun 2002 menyelesaikan S1 di Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta jurusan Perbandingan Agama, dan tahun 2006 meraih gelar MA. dari Center for Religious and Cross Cultural Studies (CRCS), Sekolah Pasca Sarjana Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta. Sejak mahasiwa, pria berambut keriting ini, aktif terlibat dalam kegiatan organisasi dan akademik, diantaranya pernah menjadi sekjend kelompok diskusi putra bangsa (KDPB) Yogyakarta dan wakil ketua Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama Daerah Istimewa Yogyakarta. Pada tahun 2006 mendapat award penulisan tesis dengan predikat terbaik ketiga dari Departemen Agama Republik Indonesia. Pertengahan 2007, ia menulis buku berjudul, “Satu Dusun Tiga Masjid: Anomali Ideologisasi Agama dalam Agama”, yang diterbitkan oleh Pilar Media, Yogyakarta dan akan segera diterbitkan buku kedua yang berjudul, “Menimbang Pemikiran Keislaman Gus Dur”. Bergabung dengan MelayuOnline.com sejak tanggal 27 September 2007 sebagai redaktur Budaya Melayu. Visi dan misi MelayuOnline.com untuk membentuk sebuah peradapan baru (new civilization) yang humanis merupakan faktor penting yang membawanya bergabung.
* * *
Yusuf Efendi, lahir di Madiun, Jawa Timur. Lulus S1 Psikologi di Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta (2003) dan S2 Antropologi di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta (2006). Saat ini tinggal di Yogyakarta dan bekerja di www.melayuonline.com sejak 10 November 2009, sebagai redaktur budaya melayu.
* * *
Adi Tri Pramono, Pria yang biasa disapa Pram ini lahir di Banjarnegara. Sempat kuliah di Fakultas Ekonomi selama setahun sebelum akhirnya memutuskan serius belajar filsafat. Kedua jurusan tersebut ditempuh di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta . Penggemar musik bergenre british rock dan post rock ini adalah orang yang sangat pelupa dan menyukai segala sesuatu tentang Perang Dunia II. Hobinya traveling dengan membawa backpack hitam kesayangannya. Sebelum menjadi redaktur di Melayuonline.com, pengagum filsuf Martin Heidegger dan Umar bin Khattab plus Mr. Bean ini sempat bekerja di harian Jawa Pos, Surabaya . Kini, selain menjadi redaktur, dia juga mengajar Filsafat Ilmu serta Bahasa dan Sastra Indonesia di Universitas Terbuka Yogyakarta dan melanjutkan kuliahnya di Pascasarjana UII.
* * *
Brian Reza Daffi lahir di Wonogiri, 16 September 1986. Komik-komik dan buku-buku dongeng membuat Reza kecil jatuh cinta dengan fiksi, yang lalu membawanya dalam sebuah perkenalan alami dengan bahasa (baca: linguistik), bidang kajian yang ia gumuli saat ini. Semasa belajar di Jurusan Sastra Inggris UGM , ia mulai melabuhkan diri dalam dunia alih bahasa secara profesional dan telah memertal berbagai jurnal dan teks-teks akademis. Pada Januari 2010, beberapa bulan setelah lulus program sarjana, penikmat musik folk dan film ini pun bergabung dengan Melayuonline.com sebagai penerjemah Indonesia-Inggris. Keterlibatannya dengan tim tersebut merupakan kesempatan belajar. Namun begitu, pemuda berdarah Sumatra-Cina-Kalimantan-Madura yang lahir dan tumbuh di mandala Jawa ini menganggap urusannya lebih dari sekedar itu. Ia sekarang bermain dalam sebuah babak lain dari kisah pencarian identitas budayanya.
* * *
Iswara N. Raditya, Lelaki kelahiran Yogyakarta 31 Maret 1984 ini menekuni dunia jurnalistik kampus sejak 2002 ketika bergabung dengan Lembaga Pers Mahasiswa Ekspresi Universitas Negeri Yogyakarta (UNY). Hingga tahun 2006 bergiat menerbitkan buku dan media bersama sejumlah komunitas. Beberapakali mengikuti seminar nasional jurnalistik dan sejarah, termasuk Seminar Nasional Jurnalisme Advokasi di Yogyakarta pada 2005 dan Seminar Nasional Sejarah di Bali pada 2004. Sedari awal 2007 sampai akhir 2008 mulai menyuntuki aktivitas sebagai peneliti sejarah serta turut terlibat dalam proyek penerbitan hasil riset sejarah dan pers Indonesia. Bergabung dengan www.MelayuOnline.com sejak April 2009. Latar belakang akademis, masih tercatat sebagai mahasiswa program studi Ilmu Sejarah UNY tingkat akhir, menjadi modal baginya untuk ikut berkhidmat di Balai Kajian dan Pengembangan Budaya Melayu (BKPBM) sebagai redaktur sejarah dan redaktur berita versi bahasa Indonesia di www.MelayuOnline.com dan www.WisataMelayu.com.
* * *
An Ismanto, Lahir di Bantul, 13 Agustus 1980. Jalur pendidikan yang ditempuhnya berliku-liku. Pendidikan tingkat SMA-nya ditempuh di Sekolah Menengah Teknologi Industri Yogyakarta. Setelah lulus, ia melanjutkan studi di Program Studi Sastra Inggris Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta dan Jurusan Ilmu Administrasi Negara Fisipol UGM—sampai sekarang ia belum menyelesaikan pendidikannya di kedua universitas tersebut. Sekarang ia justru ingin mencari alternatif akademis lain, misalnya di bidang kesenian atau kebudayaan. Setelah diizinkan untuk berkhidmat di BKPBM, ia didaulat untuk menjamin kontinuitas konten rubrik berita, opini, dan artikel di portal www.MelayuOnline.com dan www.WisataMelayu.com versi bahasa Inggris. Selain itu, ia juga menulis artikel untuk rubrik Sejarah Melayu dan Sastra Melayu serta cerita rakyat Nusantara untuk www.CeritaRakyatNusantara.com.* * *
Wahyu Widodo, S.Kom., sosok yang akrab di panggil Wiwit ini merupakan pria kelahiran Purworejo, Jawa Tengah. Kalem, baik hati, tidak sombong, dan suka menabung adalah ciri–cirinya. Menyelesaikan studi S1 Teknik Informatika di STMIKEl Rahma Yogyakarta pada bulan Oktober 2008. Kecintaannya dengan dunia pemrograman web database mengantarkannya menjadi salah satu web developer di Balai Kajian dan Pengembangan Budaya melayu (BKPBM) sejak September 2009. Selain memahami dunia IT, pria ini juga menekuni olahraga beladiri yaitu taekwondo. Pernah menjadi pelatih taekwondo di STMIK Akakom, STTA, SMK Penerbangan, dan juga melatih pasukan khas (paskhas) TNI AU Adisucipto Yogyakarta. Bagi yang ingin berkenalan lebih jauh silahkan add di ym: wahyu_elrahma.
Cahyono, pria kelahiran Indramayu 5 Juli 1987 ini lebih suka dipanggil cHayo. Bagi dia kata cHayo yang berarti semangat mampu mendorongnya serta mengingatkan untuk terus bersemangat dalam menjalani hidup. Bergabung di Balai Kajian dan Pengembangan Budaya Melayu (BKPBM) semenjak Agustus 2009. Saat ini masih tercatat sebagai mahasiswa Politeknik LP3I Bandung, program studi Manajemen Informatika 2007. Menurutnya Jogja adalah kota yang sangat menyenangkan sehingga membuatnya merasa betah tinggal di kota ini.
Tasyriq Hifzhillah, S.Fil.I. Lelaki kelahiran Probolinggo, Jawa Timur, 9 Oktober 1981, ini memulai ketertarikannya pada dunia tulis-menulis sejak duduk di bangku MA Kraksaan, meski mulai menggelutinya sejak bergumul dengan kawan-kawan sesama penulis saat kuliah di Jurusan Aqidah dan Filsafat UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, lebih-lebih ketika dipercaya menjadi Pemimpin Redaksi Jurnal Filsafat “Potensia” (2004-2006) di kampus yang sama. Selama jadi mahasiswa, bungsu tujuh bersaudara ini, bertahan hidup dan membiayai kuliahnya dengan dagangan baju batik kecil-kecilan, sembari menulis resensi buku dan opini bertema sosial-budaya-keagamaan secara freelance di pelbagai media massa. Tulisan-tulisannya pernah nongol antara lain di Harian Kompas, The Jakarta Post, Koran Tempo, Jawa Pos, Media Indonesia, Majalah GATRA, BASIS, Jurnal Diskursus STF Driyarkara, Jakarta, dan lain-lain.
Jika para orang bijak India mengatakan bahwa nirwana adalah pencapaian kondisi yang sepenuhnya purna. Bagi pria yang sering disapa Eriq Saja ini, nirwana adalah belajar membaca dan menulis. Karena menurutnya, “Wadahing manungsa iku winates banget” (Kemampuan manusia itu sangat terbatas), sehingga harus terus belajar. Sejak 21 Agustus 2008, lelaki yang gemar main sepak bola ini, bergiat di Balai Kajian dan Pengembangan Budaya Melayu (BKPBM) sebagai redaktur MelayuOnline.com. Sebuah tempat untuk menggapai nirwana. Jika tersedia cukup waktu dan belum ada buku yang menarik untuk dibaca, lelaki ini mengisi waktu dengan menonton film drama atau jalan-jalan menyusuri Yogyakarta, Kota Berhati Iklan. Ada selarit impian dalam diri pria penikmat musik jazz dan klasik ini, yakni terciptanya masyarakat yang penuh cinta kasih dan persaudaraan suci.
* * *
Tunggul Tauladan, lahir di Yogyakarta, 13 September 1982. Pernah bekerja di Indonesia Boekoe (2006-2008) sebagai penulis dan editor sejumlah buku dengan tema sejarah, politik, dan pers. Terlibat penulisan di beberapa buku, antara lain: Tanah Air Bahasa (Indonesia Boekoe, 2007) dan Seabad Pers Kebangsaan (Indonesia Boekoe, 2008). Sempat menjadi editor buku: Dia.Ri: Seratus Tokoh Politik di Jalur Parlementer (Indonesia Boekoe, 2008), Almanak Abad Partai Indonesia (Indonesia Boekoe, 2008), dan Kronik Seabad Kebangkitan Nasional 1908-2008 (Indonesia Boekoe, 2008). Kini, pria yang menamatkan pendidikan S1 Ilmu Sejarah, Universitas Negeri Yogyakarta pada 2006 ini, bekerja sebagai redaktur budaya, tokoh dan peneliti di MelayuOnline.com.
* * *
Elisabeth Murni, lahir di Wonosobo 6 November 1987 dan tercatat sebagai kru termuda MelayuOnline.com. Menekuni dunia jurnalistik secara serius sejak duduk di bangku kuliah dengan bergabung di Lembaga Pers Mahasiswa Ekspresi Universitas Negeri Yogyakarta (UNY). Pernah terlibat dalam penulisan buku Jagat Upacara: Indonesia dalam Dialektika Yang Sakral dan Yang Profan. Berbekal pengalaman itulah maka gadis yang akrab dipanggil “Sasha” ini memberanikan diri untuk bergabung menjadi redaktur di MelayuOnline.com semenjak Juni 2009. Saat ini masih tercatat sebagai mahasiswa tingkat akhir program studi Sastra Inggris Fakultas Bahasa dan Seni UNY.
* * *
Wahyu Widodo, S.Kom., sosok yang akrab di panggil Wiwit ini merupakan pria kelahiran Purworejo, Jawa Tengah. Kalem, baik hati, tidak sombong, dan suka menabung adalah ciri–cirinya. Menyelesaikan studi S1 Teknik Informatika di STMIKEl Rahma Yogyakarta pada bulan Oktober 2008. Kecintaannya dengan dunia pemrograman web database mengantarkannya menjadi salah satu web developer di Balai Kajian dan Pengembangan Budaya melayu (BKPBM) sejak September 2009. Selain memahami dunia IT, pria ini juga menekuni olahraga beladiri yaitu taekwondo. Pernah menjadi pelatih taekwondo di STMIK Akakom, STTA, SMK Penerbangan, dan juga melatih pasukan khas (paskhas) TNI AU Adisucipto Yogyakarta. Bagi yang ingin berkenalan lebih jauh silahkan add di ym: wahyu_elrahma.
* * *
Cahyono, pria kelahiran Indramayu 5 Juli 1987 ini lebih suka dipanggil cHayo. Bagi dia kata cHayo yang berarti semangat mampu mendorongnya serta mengingatkan untuk terus bersemangat dalam menjalani hidup. Bergabung di Balai Kajian dan Pengembangan Budaya Melayu (BKPBM) semenjak Agustus 2009. Saat ini masih tercatat sebagai mahasiswa Politeknik LP3I Bandung, program studi Manajemen Informatika 2007. Menurutnya Jogja adalah kota yang sangat menyenangkan sehingga membuatnya merasa betah tinggal di kota ini.
* * *
Penampilan seadanya dan bermuka lebih tua dari umurnya. Itulah kesan pertama bagi siapapun yang melihat pria yang memiliki nama lengkap Bartholomeus W. Ambala Bayang ini. Weni, begitu ia biasa disapa. Pria gagah perkasa ini berasal dari Magelang, Jawa Tengah. Setelah merampungkan pendidikan tingginya, program D3, Jurusan Teknik Informatika Universitas AKI Semarang, tahun 2004, ia bergabung dengan MelayuOnline pada tanggal 20 Juli 2007 sebagai Admin. Sebelumnya, ia telah memiliki segudang pengalaman kerja, dari yang berkaitan dengan komputer hingga furniture. Hal itulah yang mendorongnya untuk mementingkan profesionalitas kerja, meskipun kesehariaannya sering bercanda ria. Baginya, bercanda adalah bagian dari dinamika kerja. “Tidak lupa, sebungkus rokok dan secangkir kopi panas juga sarana penunjang untuk meraih hasil kerja yang maksimal,” katanya sambil tersenyum manis.
* * *
Agus Najib, S.Ag., demikian nama lengkap pria asal Tuban, Jawa Timur ini. Beberapa saat setelah menyelesaikan studi S1 di Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, ia bergabung dengan Balai Kajian dan Pengembangan Budaya Melayu (BKPBM) pada September 2005. Sehari-hari, ia merupakan penanggung jawab berbagai koleksi yang ada di BKPBM, termasuk koleksi Perpustakaan MelayuOnline.
* * *
Pemuda asli Yogyakarta kelahiran Ambon ini bernama Muhammad Ali. Mulai bergabung di Balai Kajian dan Pengembangan Budaya Melayu (lembaga yang menaungi MelayuOnline) sejak 12 Desember 2005. Kehadiran anak muda penggemar sepak bola ini sangat penting dalam menunjang aktifitas di Melayuonline. Tanpa seduhan teh dan kopinya, mungkin setiap tulisan akan selesai lebih lama, mengingat kantuk terkadang tak bisa ditolak, namun bantal tak boleh diraih. Solusi terbaik: teh dan kopi panas buatan Ali, disertai aneka gorengan kaki lima khas Yogyakarta.
Begitu juga dengan proses pengumpulan data dan artikel-artikel berkualitas, semuanya tidak luput dari peran pemuda bertubuh ramping ini. Setiap hari, dengan tekun, Ali mengumpulkan buku-buku, jurnal-jurnal, majalah dan surat kabar untuk membantu pengayaan data para redaktur. Terkadang ia tampak begitu sibuk mengetik ulang tulisan-tulisan lama tentang dunia Melayu yang sudah jarang diperhatikan orang. Tulisan-tulisan yang "usang" menjadi segar kembali di tangannya, dan dapat dibaca pengunjung setia MelayuOnline.com dari seluruh penjuru dunia.
* * *
Nursaed Ali Rido, M.A., akrab disapa Rido. Rambutnya ikal, tatapannya sendu (bukan singkatan dari “seneng duit”), cambangnya tipis, sangat cocok menjadi seorang penyanyi dangdut. Meskipun berwajah dangdut, pria ini tidak pernah jauh dari urusan tulis menulis. Selama empat tahun belajar ilmu teologi Islam di Universitas Al-Azhar, Cairo, Mesir, ia terlibat aktif dalam kajian-kajian ilmiah, journal dan bulletin kemahasiswaan. Mulai tahun 2004 ia melanjutkan kuliah program pascasarjana, Studi Agama dan Lintas Budaya Universitas Gadjah Mada (UGM), selesai tahun 2006. Kini, setiap hari, ia asik duduk di depan komputer, berfikir, menulis, mengedit dan mengatur manajerial MelayuOnline.com. Sebagai seorang pemimpin redaksi, ia berambisi mengembangkan portal ini menjadi portal berkelas dunia, seperti slogannya “Dunia Melayu Sedunia.”.
* * *
Andri Rosadi, M.Hum., lahir dan besar di Riau, Sumatera, Indonesia. Sejak kecil, ia sangat tertarik dengan dunia sastra, budaya dan sejarah. Oleh sebab itu, ketika diajak untuk bergabung dalam MelayuOnline.com pada akhir Desember 2006, ia langsung menerimanya dengan penuh minat. Pendidikan undergraduate ia selesaikan di Universitas al-Azhar Cairo, jurusan Sejarah dan Peradaban Islam; sementara program master ia selesaikan di Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, jurusan Antropologi Budaya. Saat ini, ia merupakan redaktur sejarah MelayuOnline.com.
* * *
, itulah nama pria kelahiran Bakau Aceh, Mandah, Inhil, Riau ini. Setelah menyelesaikan pendidikan strata satu di IAIN Imam Bonjol Padang, ia kemudian melanjutkan studi ke Universitas Gadjah Mada Yogyakarta jurusan Antropologi Budaya. Saat ini, ia sedang dalam proses akhir penyelesaian tesisnya yang membahas tentang sejarah dan perkembangan nelayan Melayu di Riau. Mahasiswa yang lama menuntut ilmu di Sumatera Barat ini bergabung dalam MelayuOnline sejak akhir Desember 2006. Sehari-hari, ia bertugas sebagai redaktur budaya MelayuOnline.
* * *
Akhmad Baihaqie, Lc., M.A., pria kelahiran Ampenan, 9 Januari 1981 ini adalah lulusan Universitas al-Azhar, Cairo, jurusan Bahasa dan Sastra Arab. Saat ini, ia sedang melanjutkan studinya di IIS Social Work di Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, Yogyakarta. Baihaqie sangat gemar mempelajari berbagai macam bahasa, baik bahasa lokal yang ada di kawasan nusantara, maupun bahasa asing. Secara pasif, ia sudah bisa berbahasa Sasak, Jawa, Madura dan Banjar, dan saat ini, ia juga sedang menekuni bahasa Melayu. Karena kecintaannya dalam bidang bahasa, maka ia tak sempat berpikir dua kali untuk menerima, ketika mendapat tawaran menjadi kru MelOn sebagai penerjemah Indonesia-Inggris. Selain aktifitas di MelOn, ia juga masih aktif di sebuah LSM di Yogyakarta yang bergerak di bidang pemberdayaan masyarakat.* * *
Win Listyaningrum Arifin, M.A., itulah nama gadis kelahiran Boyolali ini yang sehari-hari lebih akrab disapa Win atau Wiwin. Sosok yang humoris dan supel ini merupakan alumnus Program Master jurusan Social Work angkatan 2004, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, Yogyakarta. Ia bergabung dengan MelayuOnline sejak akhir Januari 2007, menjelang wisudanya di UIN Kalijaga. Sebelum bekerja di MelayuOnline sebagai penerjemah tulisan ke dalam bahasa Inggris, penggemar talk show "The Oprah Show" dan "Empat Mata" ini sempat mendedikasikan ilmunya di Panti Wredha dan panti asuhan yang merawat anak yatim piatu korban gempa Yogyakarta. Selain itu, ia juga sempat menjadi konselor gempa di Bantul. Menurutnya, MelayuOnline merupakan salah satu wadah untuk mengasah kemampuan dalam community development, terutama di bidang sejarah dan budaya.
* * *
Nanum Sofia, S.Psi., S.Ant. ini adalah sosok yang dikenal ramah, apa adanya, dan bersahaja. Wanita yang lahir di Kendal, Jawa Tengah pada 1978 ini merampungkan kuliahnya di Psikologi UII dan Antropologi Budaya UGM, Yogyakarta. Keputusannya memilih kuliah di dua tempat berbeda tersebut menyiratkan sosoknya yang menyenangi kesibukan, kerja keras, dan tantangan. Setamat S1, ia mengajar Psikologi di Stikes Alma Ata serta di Fakultas Psikologi dan Ilmu Budaya UII sembari menyelesaikan S2 Psikologi Klinis di UGM. Merasa belum menemukan dunianya, kemudian ia bergabung ke MelayuOnline.com tempat yang tepat baginya untuk mengembangkan dunia kepenulisan. Sejak itu, ia dipercaya mengampu menu Sejarah Melayu. Kini, ibu muda yang hobi makan bakso ini asyik meneruskan hobinya menulis sekaligus mendalami keragaman budaya Melayu di seantero dunia.
* * *
Laman web : Click
No comments:
Post a Comment